• Biografi Imam Bukhari

    Resume Buku Biografi Imam Bukhari
    Karya : Prof. Dr. Yahya Ismail
    Oleh : Mar’ie Muhammad

    Muhammad bin ismail bin ibrahim bin al-mughirah bin al-bardizbah al ju’fi al bukhari atau lebih dikenal sebagai Imam Bukhari merupakan Ulama sekaligus ahli hadist termasyhur yang memiliki julukan Amiliril Mukmininfil hadist (Pemimpin kaum mukmin dalam hadist). Ia lahir kota Bukhara, Uzbekistan 196 H dan wafat 60 tahun kemudian, yakni pada tanggal 31 Agustus 256 H di desa kecil bernama Khartand.karyanya yang paling terkenal ialah Shahih Bukhari. Dalam meriwayatkan hadist, ia mampu berpergian ketempat yang sangat jauh untuk hadist-hadist dari banyak guru. Ia juga sangat sederhana untuk ukuran ulama yang besar. Ia hanya memakan roti gandum tanpa lauk bertahun-tahun lamanya, padahal sebagai ulama yang sangat disanjung-sanjung pada masanya, ia mendapat banyak jamuan dari banyak orang di tempat ia singgah sewaktu mengumpulkan hadist. Imam Bukhari hidup pada masa Dinasti Abbasiyah, dimana ilmu pengetahuan berkembang pesat pada masa itu. Namun, di masa itu pula banyak timbul penyimpangan-penyimpangan dalam terhadap agama. Banyak timbul golongan yang menyelewengkan hadist untuk kepentingan mereka dan juga kasus pembaiatan anak berusia 5 tahun untuk dijadikan pemimpin menjadi contoh mulai terkikisnya pemahaman agama saat itu. Untuk itu, ilmu periwayatan hadist memegang andil penting untuk mengembalikan halluan beragama ke jalan yang benar.
    Kontribusinya dalam perkembangan ilmu periwayatan hadist sangatlah besar. Ia telah meletakkan dasar-dasar penting dalam perkembangan ilmu riwayat hadist. Imam Bukhari menggunakan metode dalam ranah ‘ardh dan maudhu’. ‘ardh merupakan analisis internal melalui penilaian kualitas perawi hadist, dimana seorang perawi haruslah seorang yang dapat dipercaya (Tsiqah), adil dan tidak berbuat bid’ah ataupun keburukan lainya. Sementara, maudhu’  mecakup syarat yang lebih penting yaitu seorang perawi haruslah beragama Islam. Hal ini menjadi dasar dari perkembangan metode ilmiah modern. Dalam metode penulisan sejarah modern, terdapat dua analisa yakni, analisa internal dan analisa eksternal. Analisa internal terdiri dari analisa internal postif dan negatif. Sementara analisa eksternal memiliki dua fase penting: pertama, kritik data; kedua, verifikasi kebenaran dan kepribadian pemilik data. Hal ini tak ubahnya seperti metode yang telah digunakan Imam Bukhari.
    Fungsi dari ilmu riwayat ialah penjaga sunnah nabi sekaligus menjadi rambu-rambu beragama bagi generasi setelah era kenabian. Ilmu riwayat sebagai sumber-sumber agama, yaitu dengan mengembalikan standarisasi pemberlakuannya kepada orang-orang yang dianggap kredibel dan mempunyai kapasitas yang memadai dalam beragama. Sehingga dalam kehidupan beragama, umat islam selalu berpegang teguh pada Al-Qur’an dan hadist hingga akhir zaman.

  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Diberdayakan oleh Blogger.

    About

    About me

    Featured Posts

    Featured Posts

    Featured Posts

    Pages

    Site Links

    Pinterest

    Flickr Images

    Like us on Facebook

    Popular Posts